Kamis, 25 Mei 2023

Perkembangan Teknologi Produksi Sandang

Halloo adik-adik!!! 

Pernahkah mendengar kata sandang?
Adakah yang mengetahui apa itu sandang???

    Sandang adalah nama lain dari pakaian. Pakaian yang kita gunakan sehari-hari telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Zaman dahulu, tidak ada pakaian dengan beragam warna dan beragam model seperti saat ini. Pakaian masih sangat terbatas dan masih belum ada teknologi yang bisa membuat pakaian secara cepat seperti pada zaman sekarang. Sekarang mari kita lihat perkembangan pakaian dari zaman dahulu hingga zaman sekarang.

Pada zaman tersebut, pakaian terbuat dari kulit hewan

Seiring waktu berjalan, pada tahun 1990an masyarakat sudah mulai membuat beragam pakaian dengan warna dan model berbeda


Dan saat ini, pakaian semakin banyak dibuat dengan variasi yang lebih beragam.

Nah sekarang kalian sudah tahu bahwa sudah banyak perubahan pakaian yang terjadi mulai zaman purbakala hingga saat ini. Lalu bagaimana pakaian dibuat? Apakah zaman dahulu pakaian dapat dengan mudah dibuat seperti zaman sekarang?

Mari simak penjelasan dibawah ini.

Teknologi produksi sandang adalah teknologi yang digunakan untuk membuat pakaian dan kain. Kain dibuat dengan cara ditenun. Berikut contoh alat tenun sederhana dan alat tenun modern.


Teknologi produksi sandang yang paling sederhana adalah teknik menjahit. Dalam teknik ini, kain dipotong sesuai dengan pola yang diinginkan, kemudian dijahit menjadi sebuah pakaian. Teknik menjahit ini dilakukan secara manual menggunakan jarum dan benang.
Contoh jarum pada zaman purba yang terbuat dari tulang.

Teknologi dalam produksi sandang yang sering digunakan saat ini yaitu mesin jahit. Mesin jahit memungkinkan seseorang untuk menjahit pakaian dengan lebih cepat dan rapi. Selain itu, teknologi pencetakan juga semakin berkembang dalam produksi sandang.



Teknologi produksi sandang yang paling baru adalah teknologi 3D Printing. Teknologi ini memungkinkan kita untuk membuat pakaian dengan desain yang sangat rumit dan unik. Dengan menggunakan teknologi 3D printing, kita dapat membuat pakaian dengan sangat presisi dan sesuai dengan ukuran tubuh seseorang.

Nah, kalian sudah belajar tentang perkembangan teknologi produksi sandang. Sekarang simak video dibawah ini tentang proses pembuatan sandang mulai dari bahan mentah hingga menjadi pakaian.

















Senin, 30 September 2019

WAWANCARA [Intrumen Non Tes Evaluasi Pembelajaran]

             Wawancara merupakan salah satu instrumen non tes dalam evaluasi pembelajaran. Menurut Zainal Arifin (2012:158), Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Pengertian wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) atau guru dengan orang yang diwawancarai (interviewee) atau peserta didik tanpa melalui perantara, sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaraan orang lain atau media. Jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya.

Jenis-jenis wawancara
1.         Wawancara berstruktur
a.    Wawancara berstruktur adalah wawancara yang jawabannya telah dipersiapkan terlebih dahulu, sehingga siswa tinggal mengategorikannya kepada alternative jawaban yang telah dibuat. Wawancara ini memiliki keuntungan, yaitu mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan.
b.    Wawancara bebas (tak berstruktur) 
     Wawancara ini merupakan wawancara di mana jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya. Keuntungan wawancara ini adalah informasi yang didapat lebih padat dan lengkap.
                  c.   Wawancara bentuk kombinasi
                          Wawancara ini merupakan wawancara di mana pertanyaan-pertanyaan yang disediakan merupakan kombinasi antara pertanyaan berstruktur dengan pertanyaan tak berstruktur.
2.         Karakteristik wawancara:
a.    Memiliki format dan tujuan yang dipersiapkan lebih dulu, misal untuk memperoleh data informal maupun inkuiri formal.
b.    Wawancara dapat diadaptasikan untuk menyelidiki suatu masalah atau meneliti setiap pertimbangan berkaitan dengan keputusan tertentu.
c.    Biasanya dipandu oleh pertanyaan yang terencana.
d.   Wawancara dapat dilaksanakan secara rutin.


Semua instrumen pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Wiyono dan Sunarni (2009:22-23) wawancara sangat tepat untuk mengungkapkan aspek pribadi siswa, cita-cita siswa atau data lain yang diperlukan dari siswa. Kelebihan wawancara adalah dapat melakukan kontak langsung dengan siswa, sehingga dapat diperoleh hasil penilaian yang lebih lengkap dan mendalam. Kelemahannya kurang efisien, menuntut penguasaan komunikasi pendidik secara baik, dan sulit menghilangkan unsur subyektivitas. Untuk bisa memperoleh hasil wawancara yang baik, perlu dilakukan pencatatan secara baik pula.



Untuk saat ini, belum banyak pendidik yang menggunakan wawancara sebagai penilaian non tes. Jadi, apakah Anda sebagai pendidik tertarik untuk menerapkan wawancara dalam evaluasi pembelajaran?